Wangxian

Wangxian

Senin, 15 September 2008

Haiku sebuah bentuk puisi Jepang

Haiku adalah salah satu bentuk puisi tradsional Jepang yang paling penting. Haiku adalah sajak terikat yang memiliki 17 silaba/sukukata terbagi dalam tiga baris dengan tiap baris terdiri dari 5, 7, dan 5 sukukata. Sejak awalnya, sering muncul kebingungan antara istilah Haiku, Hokku dan Haikai (Haikai no Renga). Hokku adalah sajak pembuka dari sebuah rangkaian sajak-sajak yang disebut Haikai no Renga. Hokku menentukan warna dan rasa dari keseluruhan rantai Haikai itu, sehingga menjadi penting, dan tak jarang seorang penyair hanya membuat hokku tanpa harus menulis rantai sajak lanjutannya.

Istilah Haiku baru muncul 1890an, diperkenalkan oleh Masaoka Shiki. Haiku boleh dibilang pembebasan Hokku dari rantai Haika. Haiku bisa berdiri sendiri, sudah utuh pada dirinya tanpa tergantung pada rantai sajak yang lebih panjang. Tokoh lain dalam reformasi Haiku ini adalah Kawahigashi Hekigoto yang mengajukan dua proposisi:

1. Haiku akan lebih jujur terhadap realitas jika tidak ada "center of interest" (pusat kepentingan, fokus perhatian) di dalamnya
2. Pentingnya impresi penyair pada hal-hal yang diambil dari kehidupan sehari-hari dan warna-warna lokal (ini tidak jauh berbeda dari kaidah hokku, TSP)

Singkatnya, sejarah haiku muncul baru pada penggal terakhir abad ke-19. Sajak-sajak yang terkenal dari para empu jaman Edo (1600-1868) seperti Basho, Yosa Buson, dan Kobayashi Issa seharusnya dilihat sebagai hokku dan harus diletakkan dalam konteks sejarah haikai meski pada umumnya sajak-sajak mereka itu sekarang sering dibaca sebagai haiku yang berdiri sendiri. Ada juga yang menyebut Hokku sebagai "Haiku klasik", dan Haiku sebagai "Haiku modern".

Di luar Jepang, terutama di Barat (mungkin awalnya dari penerjemahan haiku Jepang) haiku mengalami degradasi(?) dengan absennya beberapa prinsip dasar hokku (haiku klasik). Pola sajak 17-silaba itu menjadi tidak ketat diikuti. Akhirnya haiku di barat hanya tampil sebatas bentuk pendeknya saja.

Haiku tidak memiliki rima/persajakan (rhyme). Haiku "melukis" imaji ke benak pembaca. Tantangan dalam menulis haiku adalah bagaimana mengirim telepati pesan/kesan/imaji ke dalam benak pembaca HANYA dalam 17 silaba, dalam tiga baris saja!

Dalam bahasa Jepang, kaidah-kaidah penulisan haiku sudah pakem dan harus diikuti. Dalam bahasa lain, kadang sulit untuk mengikuti pola ini, dan biasanya menjadi lebih longgar.

Haiku bisa mendeskripsikan apa saja, tetapi biasanya berisi hal-hal yang tidak terlalu rumit untuk dipahami oleh pembaca awam. Bebarapa haiku yang kuat justru menggambarkan kehidupan keseharian yang dituliskan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kepada pembaca suatu pengalaman dan sudut pandang baru/lain dari situasi yang biasa tersebut. Haiku juga mengharuskan adanya "kigo" atau "kata (penunjuk) musim", misalnya kata "salju" (musim dingin), "kuntum bunga" (musim semi), sebagai penanda waktu/musim saat haiku tersebut ditulis. Tentu saja kata-kata penanda musim ini tidak harus selalu jelas-terang.

Bagaimanapun juga, saat ini haiku di tiap-tiap tradisi bahasa mengikuti aturan-aturannya sendiri sesuai sifat alami bahasa di mana haiku tersebut dituliskan. Silakan menulis haiku dengan pertimbangan Anda sendiri, apakah akan mematuhi aturan-aturan baku dari haiku Jepang yang asli, ataukah lebih mementingkan esensi atau ruh dari haiku dengan membengkokkan beberapa syariatnya. Di sinilah tantangan kesulitan, sekaligus kenikmatan menulis haiku.

* Tulisan ini diterjemahkan asal-asalan dengan ditambah-kurangi di sana-sini dari situs http://www.toyomasu.com/haiku


Haiku adalah bentuk puisi bersuku-kata 17,terdiri dari berturut-turut 5,7 dan 5 suku kata. karena sangat ringkas, haiku merupakan puisi yang sangat sederhana tapi bermakna dalam. karena tersirat, maknanya dapat diinterpresentasikan sesuai apa yang dapat 'ditangkap'. proses kreatif penggubahan haiku dimulai dengan terbawany perasaan oleh suatu kejadian atau benda yang dapat dilihat lalu timbul kemauan untuk mencurahkan perasaan itu dalam bentuk ringkas-tepat,guna berbagi rasa dg orang lain.

Haiku merupakan hasil pengembangan dari cikal bakalnya yaitu hokku, lalu haikai. Secara terbatas dapat dikatakan bahwa haiku baru mulai pada tahun2 terakhir Edo (1600-1868) karya para masters seperti Matsuo Basho (1644-94) , Yosa Buson (1716-84), dan Kobayashi Issha (1763-1827). Matsuo Basho adalah pujangga Haiku paling terkenal,seorang pengamat terbesar dari 'benda dan hal',beliau pernah berkata, "Sebuah puisi haiku yang mengungkapkan 70-80% dari subyeknya adalah bagus. Jadi haiku bukanlah apa yang dikatakan melainkan apa yang disiratkan dan ditimbulkan. Kekuatan dan keindahannya terletak pada kemampuan untuk mengungkapkan intisari dari apa yang digubah dalam tiga baris. dalam menggubah haiku tidak digunakan kata sifat(adjetiva) yang berlebihan seperti'sepi','terasing',dll..

Contoh Haiku:

Kono michi ya
Di jalan ini
Yukuhito nashini
Tak tampak seoranpun,
Oki no kure
senja musim gugur


Sebuah karya Basho yang terkenal:

Furuike ya
Di kolam tua
Kawazu tobikomu
Katak melompat masuk
Mizu no oto
Air berbunyi



*majalah aneka Jepang

10 komentar:

  1. Arigatou ne..., saya mo coba buat puisi berbahasa jepang. Ni baru cari2 referensinya

    BalasHapus
  2. boleh gabung ga???????
    W jga maw blajar jpang nech....
    soal'na nihonggo no uryokushiken W msih dikit bgt...

    BalasHapus
  3. aku jg baru mau belajar haiku^^

    -arigatou-

    BalasHapus
  4. knp puisi2 jepang susah sekali di dpt kan yah
    bs g di perbyak

    BalasHapus
  5. naise share.....emp..bdw klo boleh tau...klo tekniknya itu sendiri..nysun kta2nya gtu???coz..q juga pengen bgdt bisa nikin puisi dalam bentuk nahasa jepang..mohon bimbingnnya ya ka...

    BalasHapus
  6. Haiku itu gambar... jadi kita ceritakan sebuah gambar pemandngan dan kesannya saja ^^

    itu cukup menggambarkan isinya.

    BalasHapus
  7. minasan ogenki desuka
    ak pngen banget buat puisi bhasa jepang...
    mohom bimbinganny yachhh

    BalasHapus
  8. wah. soal haiku, selalu menarik bagiku.

    BalasHapus