Wangxian

Wangxian

Selasa, 25 Oktober 2011

Hari ini, aku sadar... Sudah memasuki bulan kedua kuliahku, bahkan sebentar lagi musim mid semester. Tapi aku sama sekali belum melangkah. aku sama sekali tidak bisa maju.

aku sudah semester 9 sekarang.... tapi keinginan untuk menyelesaikan studyku sama sekali tak berbuah tekat yang kuat.
himpitan ekonomi, tuntutan lainnya membuatku selalu dipusingkan hal-hal lain yang tak penting...

Tuhan, kuatkan aku.

Minggu, 04 September 2011

Hitomi no Juunin - Laruku (terjemahan)

oleh Kiki Ritchuu pada 14 Agustus 2011 jam 10:26
Penguni Bola mata


数えきれない。。。でも少しの歳月は流れ
Kazoe kirenai…Demo sukoshi no saigetsu wa nagare
Tak dapat dihitung…Tetapi tahun perlahan-lahan berlalu

一體君の事をどれくらいわかってるのかな?
Ittai kimi no koto wo dore kurai wakatteru no ka na?
Sebenarnya sampai seberapa banyak kah aku mengerti tentang dirimu?

指先で地図たどるようにはうまくいかないね
Yubisaki de chizu tadoru you ni wa umaku ikanai ne
Tentu itu tak semudah melihat jalan di peta kan

気づいているよ不安そうな顔隠してるくらい
Kizuite iru yo fuan sou na kao kakushiteru kurai
Sedikitnya aku menyadari wajah resah yang kau sembunyikan

急ぎ足の明日へと抵抗するように
Isogi ashi no ashita e to teikou suru you ni
Andaikata aku bergegas mengejar hari esok

かけまわってても 不思議なくらい。。。
Kake mawatte itemo fushigi na kurai…
Berkeliling pun rasanya ajaib…

この胸は君を描くよ
Kono mune wa kimi wo egaku yo
Dada ini menggambarkan sosokmu

見上げれば輝きは
Miagereba kagayaki wa
Jika melihat keatas, kemilau cahaya

色あせず溢れていた
Iroasezu afurete ita
Meluap, tanpa pudar

どんなときも照らしてるあの太陽のようになったなら
Donna toki mo terashiteru
Ano taiyou no you ni nareta nara
Andai bisa menjadi seperti matahari itu
Aku akan menyinarimu di sepanjang waktu

もう少しだけ君の匂いに。。。抱かれていたいな
Mou sukoshi dake kimi no niou ni…
Dakarete itai na
Sedikit lagi saja aku ingin
Berada di dalam dekapan penuh wangimu

外の空気に首輪を引かれ
Soto no kuuki ni kubiwa wo hikare
Udara diluar membuatku merinding

僕は背を向けた
Boku wa se wo muketa
Memaksaku menoleh

白くにじんだため息に知らされる時を
Shiroku nijinda tameiki ni shirasareru toki wo
Ketika asap desahan menunjukan kepulan putih

くりかえしながら ふと思うのさ。。。
Kurikaeshinagara futo omou no sa…
Sambil mengulangnya lagi aku tiba-tiba terpikir

なぜ僕はここにいるんだろう?
Naze boku wa koko ni irun darou?
Menapa diriku bisa berada disini?

そばにいてずっと君の笑顔をみつめていたい
Soba ni ite zutto kimi no egao wo mitsumete itai
Beradalah disisiku, aku ingin selalu menemukan senyumanmu

うつりゆく瞬間は その瞳に住んでいたい
Utsuriyuku shunkan wo sono hitomi ni sunde itai
Di waktu yang beranjak aku ingin tinggal di bola matamu itu

どこまでも穏やかな色彩にいろどられた
Doko mademo odayaka na shikisai ni irodorareta
Sampai manapun diwarnai oleh saat-saat tenang

一つの風景画の中
Hitotsu no fuukeiga no naka
Di dalam sebuah pemandangan

寄り添うように時をとめてほしい 永遠に
Yorisou you ni toki wo tomete hoshii eien ni
Seaakan menarikku mendekat, ingin kuhentikan waktu dalam keabadian

そばにいてずっと君の笑顔をみつめていたい
Soba ni ite zutto kimi no egao wo mitsumete itai
Beradalah disisiku, aku ingin selalu menemukan senyumanmu

うつりゆく瞬間はその瞳に住んでいたい
Utsuriyuku shunkan wo sono hitomi ni sunde itai
Di waktu yang beranjak aku ingin tinggal di bola matamu itu

いつの日か鮮やかな季節へと連れ出せたら
Itsu no hi ka azayaka na kisetsu e to tsure dasetara
Aku ingin kau menemaniku keluar suatu hari di musim yang jernih

雪のように空に咲く 花のもとへ
Yuki no you ni sora ni saku hana no moto e…
Untuk bunga-bunga
Yang bagai salju yang mekar di langit

花のもとへ
Hana no moto e
Untuk bunga-bunga

Dreams come True!

Hari yang mengejutkan! Nggak nyangka sama sekali deh. nggak terduga bagai ketiban durian runtuh. Asiiiik XD

Senangnya hari ini :p

Kamis, 01 September 2011

Omae mo daiji nan da! Kau sama pentingnya bagiku!


Indonesian - Drama/Romance - Alan H. & Eric S. - Published: 09-01-11 - Complete

Desclaimer : saya tidak memiliki Alan atau Eric pada cerita ini, semua character yang muncul adalah milik Yana Toboso.


Afternoon - Infilmatry

Eric duduk di sudut ranjang tempat ia membaringkan Alan yang tidak sadarkan diri. Mereka baru  saja kembali dari tugas mengambil jiwa dari dunia manusia. Sepanjang perjalanan itu, Eric terus saja memaki dirinya dalam hati. Kenapa baru sebentar saja ia mengalihkan perhatian dari patnernya, iblis sudah menemukan Alan dan membuatnya terjebak pada situasi seperti itu. Benar, penyakit itu memang bisa sewaktu-waktu datang menghampiri Alan. Shi no Toge, si Duri Kematian yang bersarang pada tubuh rekannya dan menggerogotinya. Tentu saja iblis-iblis itu akan mengincar Alan karena mengingat kondisi Alan yang rapuh, iblis-iblis itu pasti ingin mencuri jiwa-jiwa yang telah diambilnya. Kalau saja Eric tidak harus membagi tugas dengan Alan di tempat berbeda, dia pasti bisa menolong Alan lebih cepat.
Dengan membiarkan saja lengan kirinya terus mengeluarkan darah, ia memapah Alan yang tak sadarkan diri menuju ruang perawatan di Shinigami Dispatch Society. Ia tidak punya waktu untuk mengkhawatirkan dirinya sendiri. Wajah Alan begitu pucat pasi… Putih dan begitu pucat seperti seakan nyawa tidak tinggal lagi disitu. Eric terus khawatir. Tapi dia sangat sadar, kalau saat ini ia harus lebih tenang dan optimis karena hanya dengan begitu ia dapat menguatkan Alan untuk terus berada di sisinya. Dia paling benci kalau Alan menerima serangan itu, tanpa adanya iblis-iblis sebagai musuh pun jiwa Alan sudah berada diambang kematian. Dan, melihat Alan yang tak berdaya seperti itu merupakan hal yang begitu menyakitkan baginya.
“Alan… Bangun, sadarlah…” panggil Eric dengan suara yang teduh sambil menatap wajah tertidur Alan yang ia anggap begitu suci. Kalau saja Alan benar-benar hanya sedang terlelap akan jadi alangkah baiknya… Beberapa menit lalu ia melihat Alan begitu kesakitan memegangi dadanya. Tanpa mampu berbuat apapun Eric hanya bisa melihatnya saja, melihat Alan menderita didepan matanya namun sedikitpun rasa sakit itu tak mampu ia kurangi.
“Kalau kau tidak bangun, aku akan marah.”
Alan tak kunjung bangun. Eric pun mendekatkan wajahnya ke telinga Alan dan berbisik. “Aku akan menunggumu untuk bangun, aku akan berada disisimu ketika kau membuka mata. Jadi kumohon bangunlah…”
お前と痛みを分け合えるなら、どんな罪を犯そう。
お前が死んだら氷のほほに、一度だけキスして。
Jika aku bisa membagi rasa sakitmu denganku, dosa apapun kan rela kulakukan.
Jika kau mati, sekali saja aku ingin mencium pipimu yang membeku.
-oOo-

Hal pertama yang Alan rasakan adalah ada seseorang yang menggenggam tangannya dengan begitu erat. Eric yang menggenggam tangannya. Entah perasaan tenang apa yang membuatnya begitu nyaman setelah tahu ada Eric disisinya.
Dadanya masih sedikit sakit, tapi ia memutuskan untuk bangun saja. Ia harus memberi tahu Eric dan William bahwa ia sudah baik-baik saja sekarang. Ia tahu dirinya ada di ruang perawatan karena akhir-akhir ini memang dia sering sekali berada disini. Ia jadi hafal dan terbiasa dengan ruangan sempit ini.
Alan  bangun, kemudian menarik tangannya yang digenggam Eric tetapi pria pirang yang tengah tertidur di samping ranjangnya itu enggan melepaskan genggamannya itu. Genggaman tangan Eric begitu kuat seakan sama sekali tidak ingin membiarkannya lepas sedetikpun. Sesungging senyum kemudian muncul di sudut bibir Alan. “Eric-senpai. Jangan tidur disini nanti badanmu jadi sakit lho. Eric-senpai..?” panggil Alan sambil mengguncang lemah bahu pria dihadapannya itu.
“Biarkan saja dia tidur dulu.”
Alan mendongak, melihat atasannya Tuan William T. Spears masuk ke dalam ruang perawatan. “Dia sepertinya lelah,” lanjut Will. “Saat ia datang sambil memapahmu ia terlihat begitu panik.  Bagaimana keadaanmu sekarang? Sepertinya kau bertemu dengan iblis, Alan-san?”
“Saya sudah baikan sekarang. Ya, benar, saya bertemu dengan iblis. Untung saja Eric-san datang menyelamatkan saya. Entah apa yang terjadi kalau tidak…”
“Begitu?” tanya Will. “Kalau begitu kalian berdua pasti lelah. Kalau Eric-san sudah bangun, katakana kalau aku sudah menyerahkan tugas laporan bagian kalian pada Ron jadi kalian bebas tugas malam ini”. William kemudian membenarkan letak kacamatanya, “Juga, pastikan dirimu mendapatkan istirahat dan Eric-san mendapatkan perawatan untuk lengan kirinya. Ia tidak membiarkan orang lain mengobatinya sedari tadi. Dan pastikan besok kalian menulis laporan panjang untuk kejadian kali ini.”
Alan baru tersadar bahwa lengan Eric terluka. Pasti luka itu didapatnya saat pertarungan dengan iblis. Memang Eric tidak akan sampai mati seperti dirinya, tetapi Alan sedih seniornya itu harus terluka karena telah menolongnya.
“Kalau begitu, sampai nanti.”
Setelah Will keluar meninggalkan mereka berdua, Alan memutuskan untuk turun dari ranjangnya dan mengambil obat dan beberapa perban di lemari. Tangannya yang digenggam Eric ia tarik dengan kuat sehingga membuat Eric terbangun.
“Alan..?” panggil Eric kebingungan. Sedetik kemudian Eric bersyukur Alan ada dihadapannya, tidak apa-apa. “Daijyoubu?” tanyanya.
Daijyoubu.” Alan menjawab dengan lemah tanpa memandang Eric. Alan lalu menghampiri Eric dengan kotak obat di tangannya, menaruhnya dilantai dekat dengan kaki Eric, kemudian membukanya. Senpainya yang duduk didepannya melongo melihat apa yang Alan perbuat : melepaskan jas Eric, menyobek lengan kiri kemeja Eric. Menyeka darah yang kering kemudian membubuhkan obat lalu memperbannya dengan rapi. Sesekali Eric mengaduh tapi Alan tak menghiraukannya. Ia paling benci dengan orang yang tidak bisa menjaga dirinya sendiri. Alan begitu kesal kali ini.
Okottenno ka? Kau marah Alan?” Eric bertanya.
Okotteru yo, Eric-senpai.” Jawab Alan marah.
“Kenapa kamu marah?”
“Karena kau terluka karenaku.”
“Aku tidak apa-apa.”
“Tapi aku tidak bisa tidak apa-apa,” ujar Alan.
Eric terdiam dan bingung, ia pasrah Alan harus marah padanya. Memang seharusnya ia juga kena marah karena tak datang lebih cepat untuk menolong Alan. Dia bukan seorang patner yang baik untuk Alan.
Tsuman (maaf)... Kalau saja aku bisa datang lebih cepat dan menolongmu.”
“Bukan itu,” sahut Alan. “Aku marah karena kau harus terluka karenaku, Senpai. Aku yang harusnya minta maaf.” Alan tersadar bahwa kemarahannya sama sekali tidak beralasan setelah mendengae Eric meminta maaf. Alan lalu menarik nafas panjang.
“Aku ingin kau juga tidak melupakan tentang dirimu disaat kau berada bersamaku. Aku ingin kau pun menganggap dirimu penting sama seperti kau memperlakukanku dengan begitu berharga, aku ingin kau menghargai dirimu sendiri sama seperti kau menghargai orang lain, Eric-senpai!” ujar Alan sambil menatap mata Eric lurus, lekat-lekat. Kemudian ia merunduk.
“Karena kau sama berharganya bagiku,” lanjut Alan lirih. Pipinya merah karena malu.

.....eh? gimana?? >,<

Cara Komunikasi Yang Kurang Tepat Dari Orang Tua Untuk Anak

(http:www.voa-islam.com)

Semua orangtua ingin selalu melindungi anak-anaknya agar tidak berbuat kesalahan yang bisa merugikan si anak. Saking khawatirnya, terkadang orangtua malah gagal berkomunikasi dengan anak karena cara komunikasinya tidak disukai anak.

Akibatnya, orangtua melakukan komunikasi dengan cara yang justru merusak hubungannya dengan si anak. Menurut Dr. Jeffrey Bernstein, psikolog dari Philadelphia dan penulis buku '10 Days to a Less Defiant Child', ada tiga gaya komunikasi orangtua yang tidak disukai anak seperti dilansir Psychology Today:

1. Memojokkan dengan rasa bersalah
Biasanya dilakukan dengan cara meminta atau membuat anak merasa berada dalam posisi orangtua atau orang lain dalam situasi tertentu. Orang tua seringkali mencoba membuat anak-anak merasa bersalah atas tindakan atau pikiran mereka. Orang tua yang mengontrol anak-anaknya menggunakan perasaan bersalah ini sebenarnya memiliki risiko mengucilkan anak-anaknya dari mereka sendiri.

Contohnya: Budi (15 tahun) kepergok sedang merokok oleh tetangganya yang kemudian si tetangga melaporkan kepada ibunya. Ibunya menceramahi Budi selama setengah jam dengan pernyataan seperti: "Coba kamu bayangkan betapa malunya Ibu mendengar kasak-kusuk tetangga bilang anak Ibu merokok?" atau "Apa kamu nggak sadar, kamu sudah merusak kepercayaan Ibu sama kamu?".

Cara ini tidak akan berhasil dan justru membuat Budi semakin membuat jarak dengan Ibunya. Yang dibutuhkan Budi sebenarnya hanya dukungan, pemahaman, dan disiplin. Membuat komunikasi dengan bertanya alasan dan kenapa merokok malah membuat si anak biasanya lebih terbuka.

2. Menggunakan Sarkasme atau sindiran
Sindiran adalah mengatakan hal-hal yang berkebalikan dari apa yang sebenarnya ingin dikatakan dan tersirat melalui nada suaranya. Contohnya adalah mengatakan sesuatu seperti: "Pintar sekali kamu" ketika anak melakukan kesalahan atau sesuatu yang buruk.

Sarkasme merupakan hambatan bagi orangtua yang ingin berkomunikasi secara efektif dengan anak-anaknya. Berbicara dengan nada positif dan tidak kasar akan membuat anak lebih respek.

3. Menguliahi
Yaitu ketika orangtua datang dan memberikan ceramah bagaimana seharusnya anaknya melakukan sesuatu, bukan memberikan masukan atau saran. Terlalu mengarahkan dan menyetir justru tidak akan didengar oleh anak-anak, atau bahkan malah membuat si anak melakukan kebalikan dari apa yang orangtua perintahkan.

Orangtua yang mendikte anak-anaknya bagaimana seharusnya memecahkan masalahnya dan mengarahkan bahwa anak-anak tidak memiliki kendali atas kehidupannya sendiri, maka mereka akan kehilangan kepercayaan dari anak-anaknya.

aniki o moratta

ritchuu: teru!!
rofesteam: Yah?
ritchuu: jrg2 brg..
rofesteam: Eh ko namamu g da di list ku yah?
ritchuu: masa? belum di app kalee..
rofesteam: Udah..
ritchuu: hoo,anehh.. ol d kompie apa hp?
rofesteam: Dari hp
rofesteam: Ritsu?
ritchuu: iya.
rofesteam: Ritsu ol dri hp juga?
ritchuu: gak,kompie. mau nginep d warnet haha,gr2 pintu kost kekeuncai..
rofesteam: Haha..kasian
ritchuu: haha. biasa. padahal pulang jm 9.45 aja udah dikuncai..
ritchuu: gr2 anak kost pada pulang
rofesteam: Mk'y drimu pulang juga gih
ritchuu: haha.. uda nanggung..
rofesteam: Bsk Ritsu k Fami?
ritchuu: iya kekny,kalo ndak ada halangaaan.. >*<
ritchuu:
rofesteam: Salam bwt ank2 Fami yah
ritchuu: haha.
rofesteam: Eh Ritsu begadang yah?
ritchuu: sepertiny begitchuu..
rofesteam: Ritsu chat d mirc g?
ritchuu: gaak..
rofesteam: Whaa..driku ol dsana juga
ritchuu: hoo.. chuu paling pk ym doank..
rofesteam: Driku bs ol pk YM ato irc dri hp
ritchuu: sekalian foriming saia mah..
rofesteam: Foriming?
ritchuu: foruming..
ritchuu: salah ketik*
rofesteam: Oo..
ritchuu:
rofesteam: Lg sepi di irc
ritchuu: hoo,aq dah jarang d irc,dah lama kali dr jaman kenal teru
rofesteam: Dah g da lawan yg hebat
ritchuu: lawan?
rofesteam: Iyah,biasa'y driku cari lawan bhs jpg di irc
ritchuu: hoo.. secara!!!
ritchuu: oy.. bole minta dikoreksi..?
ritchuu: terjemahan..
ritchuu: lagu..
ritchuu: ??
rofesteam: G mw ah..dah mlm,otakku dah lowbat
ritchuu: hahaa..
rofesteam: Ritsu dsukai ce ato co?
ritchuu: co lah..
ritchuu: *kena flu
rofesteam: Hoho..akhr'y da juga co yg sk Ritsu
ritchuu: haha,aq mesti gak lama ama cowo
ritchuu: entahlah mengapaaa..
ritchuu:
rofesteam: Knp?ritsu cpt bosan yah?
ritchuu: hoo.. mungkin,mungkin jg tidak..
ritchuu: hanya semakin mengenal semakin merasa tidak nyaman..
ritchuu:
rofesteam: Yay..
rofesteam: G baik tuh
rofesteam: Cb utk brsyukur trima pa ada'y
ritchuu: bukan begitu,saia berad kalo disukai seseorang..
rofesteam: Knp berat?
rofesteam: Tkt trkekang?
rofesteam: Ritsu tkt g bebas lg?
ritchuu: tapi lebih ke perasaan gak mampu membalas apa yg sudah seseorang berikan pada diriku,perasaan tidak pantas..
rofesteam: Haiyah..jgn underestimate la
rofesteam: Lakukn yg trbaik
rofesteam: Jgn mrendahkn dri sndri..tiap org pny cara mcintai
ritchuu: haha,saia memang tak pantass.. saia tak tarlaku suka diperlakukan baik/spesial,saia jadi merasa tak pantas karena saia takud tak mampu membalas
ritchuu:
rofesteam: Hyee..skrg driku tny..ritsu sk dia g?
ritchuu: suka
rofesteam: Suka?kgum?simpati?ato cnta?
ritchuu: suka
rofesteam: Hum..kl cm suka,tu g usah trllu dpusingkn
rofesteam: Kita suka tu beda dgn kita cinta
ritchuu: iyaa lah..
ritchuu: bukan masalah orang itu..
rofesteam: Jd ngpain pusing2?
rofesteam: Trus?
ritchuu: sepertinya saia punya masalah dengan diri saia yang takud have a deeply relationship
ritchuu: saia itu lumayan supel,tapi susah nganggap orang laen dekad..
rofesteam: Takut patah hati yah?
ritchuu: hoo.. maybe..
ritchuu: btw,selalu aq yg mutusin..
rofesteam: Iyah,krn drimu g mw dputusin kan?
rofesteam: To love is to hurt
rofesteam: Smkin kita cnta,smkin sakit
ritchuu: iya..
rofesteam: Drimu mah lom da apa2 dbandingkn driku
ritchuu: ho?
ritchuu: 8saia orangnya hati2
rofesteam: Bs bayangin g ky pa skit'y kl kita slg mcntai tp g bs brsatu krn prbedaan?
ritchuu: hoo. beda agama itu??
rofesteam: Yup
ritchuu: hem..
rofesteam: SARA
ritchuu: ?
rofesteam: She is Batak n Protestan,im Muslim n Java
ritchuu: hoo..
ritchuu: your beloved ferida?
rofesteam: Ritsu..jgn tkt gagal
rofesteam: Yeah,my love ferida
ritchuu: saia susah buka hati utk orang lain,saia krisis kepercayaan..
rofesteam: Jgn mudah prcy ma org,tp kl ritsu ykin dia bs dprcy..prcyailah
rofesteam: Jgn tkt gagal ato skit
rofesteam: Tetaplah brharap, prcyalah pd cnt d hatimu..simpan krinduanmu,buang ktakutanmu lalu lhtlah k dpn..dsana ada ms dpn y indah menanti kita..kkuatn cnt akn mnunjukkn khebatnny bl tlh genap wktunya
ritchuu: saia sungkan. saia takud orang kenal saia dalam,saia takud perasaan saia diobrak abrik,saia takud orang terlalu memahami saia walo saia ingin dipahami,ndak pd saia.. hehehe.
rofesteam: Cb ritsu renungi kata2 tu..
ritchuu: saia hanya merasa belum menemukan orang yang tepat,mungkin.  yang mengerti saia dan menghilangkan semua keraguan saia.
rofesteam: Tu omongan Ferida,
ritchuu: un.
ritchuu: soukka..
rofesteam: Dia ttg optimis meski jalan kita berat
ritchuu: suteki na ai..
ritchuu: un.
rofesteam: Mk'y jgn prnh tkt mcintai
ritchuu: saia takud,menemukan orang yang tepat,mungkin.
ritchuu: aah.. sebal.
rofesteam: Tng ja..suatu saat juga ntr dpt,adiku,haha..
ritchuu: /ohblush..
rofesteam: Drimu panggil driku aniki ja
ritchuu:
ritchuu: saia diterima?
ritchuu:
rofesteam: Iyah
ritchuu: *naita
ritchuu:
ritchuu:
ritchuu:
ritchuu:
rofesteam: Udah jgn nangis
ritchuu: *untung sepi hii
rofesteam: Ok d,dah mlm..driku hrus tdur
ritchuu: un.
rofesteam: Jgn begadang
ritchuu: oyasumi aniki..
rofesteam: Jaga kshtn yah
ritchuu: un. bentar lagi masuk lewat jendela
rofesteam: Un oyasumi shatei
ritchuu: iyah..^^
rofesteam: Jya ne
ritchuu: oyasumi,mata..
rofesteam has signed out. (3/29/2009 12:09 AM)

Akhir masa dan Awal masa

Sekarang saya sudah masuki semester sembilan. Sudah 'cukup' lah merasakan 4 tahun jadi mahasiswa yang hidup di pinggiran kota Semarang.
Rasanya 4 tahun yang kujalani benar-benar sungguh berharga. Dari mulai tahun pertamaku, ketika aku belajar mengenal banyak hal baru, dan beradaptasi bersama teman-teman yang kusayangi, Lina dan Titis. Juga teman kostku yang selalu menemani, Galuh dan Dewi.
Lalu tahun keduaku, kuhabiskan dengan teman di luar kampus karena hobiku, walau waktu itu aku juga sedang akrab-akrabnya dengan Fila dan Oro. Sekarang memikirkannya saja sudah membuatku senang :p
Lalu tahun ketiga mungkin saat saat yang paling menyenangkan. Aku sayang dengan teman-temanku Restu, Wendri, Lina, Umul. Aku sayang mereka. Waktu yang kuhabiskan bersama sungguh tak tergantikan, andai saja bisa mengulang waktu, ingin rasanya terus di usia segitu. 19-20 tahun. Aku kemudian bertemu dengan pacar, orang yang kutunjukkan aku yang apa adanya. Dia mengenalku, mengertiku, dan melindungiku. Aku menyayanginya. Jika Allah mengijinkan, aku ingin dia jadi imamku di surga nanti. Amin,
Setelah itu masa berat perkuliahanku, kerja praktik di SMA Negeri 14 Semarang dan KKN di desa kecil di Lekokkalong, kecamatan Karanganyar, kabupaten Pekalongan juga menyenangkan. Tapi itu sungguh masa-masa yang berat, aku ingat sekali untuk KKN saja pacarku. Dan lainnya juga banyak dibantu. Orangtuaku kehabisan uang, berat sekali untuk melanjutkan kuliah jika orang tua sudah kesulitan mendukungmu secara finansial.
Ada perasaan-perasaan yang tumbuh tak terkendalikan di hatiku. Seperti kecewa, penyesalan, putus harapan... Semua itu pernah menyandungku. Aku terkadan benci kepada orangtuaku karena ketidak-mampuan mereka berusaha, bukan menyalahkan aku terlahir miskin, aku menerimanya, tapi orang itu punya kemampuan berusaha, bukan cuma menerima nasib apa adanya, manusia disuruh berusaha. Sejak aku kecil, selalu gagal wirausaha, bahkan rumah saja tidak punya. Lalu sekarang kalian bilang, menaruh 'harapan' pada anak. Mungkin itu bukan diksi yang tepat. Menaruh 'beban' barang kali.Kemudian tahunku selanjutnya selalu dihinggapi rasa kesal pada orangtua. Pernah aku tak pulang sampai 1 semester, sering aku menyalahkan bapakku. tapi aku sadar, jadi seperti inipun bukan pilihan mereka. Sebenarnya mereka menyayangiku, seperti aku mengasihi mereka. Mereka ingin yang terbaik untukku.
bapak, mamah, maafkan aku. Aku bukan anak yang bisa membanggakan kalian sekarang, saat ini aku bukan apa-apa. Tapi sungguh, aku ingin menyenangkan kalian seumur hidup :)
Semoga aku bisa mewujudkannya. Amin.

Tahun ini kepribadianku mungkin agak 'nakal'...aku memang membiarkan diriku memberontak beberapa saat lalu. Tapi aku bukannya tidak tau batas, pertemananku begitu menyenangkan, aku hanya ingin bersama mereka lebih lama. Menikmati saat ini lebih lama. Ingin masa ini tak berakhir selamanya... Tapi, ini saat yang tepat untuk meninggalkan semua itu, walaupun dalam hati aku tak mau, waktu akan meninggalkan ini semua dalam kenangan, yang mungkin nanti tak begitu penting lagi bagiku, tidak seperti saat ini bagiku sekarang.
Aku hanya belum siap kehilangan semuanya. Aku takut...
Yang kuinginkan hanya, aku ingin bisa hidup dengan caraku sendiri yang kupilih dengan matang. Aku ingi tingal di kota yang kupilih ini tanpa melupakan kotaku.... Akankah orang tua mengerti?

A Kuroshitsuji FanFic


Pair : Alan Humphries / Eric Slingby
Desclaimer : all the character is belong to Yana Toboso and KuroMyu II

-Alan’s Apartement 07.11 pm-

Alan memakai kemeja putihnya. Mengancingkan kancingnya satu per satu pelan-pelan. Pagi ini ia bangun dari tidur tapi rasa letihnya sejak kemarin sama sekali tak hilang. Sudahlah, pikirnya. Hari ini ia berencana untuk tidak terlalu memaksakan diri, mengingat sepertinya rekan-rekannya terlihat mengkhawatirkannya, mereka sudah tahu dan mulai memperlakukannya berbeda. Ia akan mencoba berusaha sebisa yang mampu ia lakukan saja, setidaknya ia tidak akan membuat orang lain menjadi repot karena harus mengurusi dia. Tidak lagi.
Harga dirinya sebenarnya sudah cukup terluka karena ia seperti membiarkan orang lain memperlakukannya berbeda. Tapi kini ia sadar betul setelah serangan kemarin. Kemampuannya memang terbatas. Sungguh malu ia mengakuinya, ia tidak akan bisa memjadi seperti Shinigami yang diidamkannya bagaimanapun dia berusaha, dia tidak akan bisa menjadi Shinigami seperti Eric-senpai yang sangat ia hormati. Ia mendambakan bisa menjadi Shinigami teladan seperti Eric-senpai. Ia ingin menjadi senior yang bisa diandalkan seperti patnernya itu, tapi Alan sangat sadar. Bahwa sepertinya impiannya yang satu itu tidak akan pernah terwujud, setelah ia terkena Shi no Toge, sang ‘Duri Kematian’.
Berhentilah mengeluh Alan, sekarangpun masih ada yang bisa kau lakukan dengan sekuat tenaga, ujarnya pada diri sendiri. Bekerja di Shinigami Dispatch Society adalah mimpinya sejak dulu. Dia ingin sebisa mungkin berguna telah menjadi Shinigami disana. Agar orang-orang disana senang melihat hasil kerjanya. Dan ia bisa merasakan sedikit arti keberadaan dari dirinya di tempat yang ia rasa paling cocok denganya dan membuatnya nyaman, di Shinigami Dispatch Society  ini. Alan senang bisa menjadi bagian disana.
Ia akan lebih mengandalkan diri sendiri lagi untuk melakukan tugasnya sebagai Shinigami. Ia tidak akan meminta bantuan rekannya lagi, ia tidak ingin merepotkan rekan-rekannya karena kesalahan yang ia buat lagi. Ia tidak ingin membuat orang mengasihaninya, ia tidak ingin membuat orang harus membantunya dan ia tidak ingin selalu harus merepotkan orang lain. Khususnya selalu merepotkan seniornya Eric-san. Ia sudah terlalu banyak berhutang pada seniornya itu. Alan ingat ia selalu dibantu bahkan sejak ia masih junior baru. Terlebih lagi saat ia sadar ada yang tidak beres pada tubuhnya, Eric-sempai selalu mejadi sokongan bagi Alan. Seakan dirinya adalah tanggung jawab Eric-senpai, ia merasa seharusnya ia cukup sadar diri untuk tidak menyusahkan seniornya lebih dari ini.
‘Shi no Toge : Thorns of Death’, penyakit yang mengutuknya.  Setiap kali serangannya datang tubuhnya menjadi begitu lemah tak berdaya. Dadanya luar biasa sakit. Seorang Shinigami yang dijanjikan hidup abadi sepertinya malah terkena kutukan itu. Ia ingin menyalahkan Tuhan, tapi sangat tahu bahwa ini sudah takdirnya. Ia sudah cukup mengeluhkan segalanya sekarang. Tingal ia lebih berusaha lagi maka semua akan bisa teratasi, semua akan baik-baik saja, itu yang dipikirkannya. Ya. Dan setidaknya ia tidak akan membuat orang lain tidak bisa melakukan tugasnya sendiri karena harus memenolongnya lagi. Tidak akan.

-the Headquater 09.40 pm-

“Alan-senpai mada konai no?” Ronald Knox bertanya mengapa Alan belum datang.
“Ee? Mada konai no kai?’ Eric segera membalas, dengan melihat kesekeliling mengapa Alan belum datang. Sudah telat hampir sejam dari waktu mereka semua seharusnya berkumpul pagi ini di Headquater office.
“Alan-senpai bukankah tidak pernah telat? Biasanya dia yang paling rajin bukan, selain William-san tentu saja.”
“Benar,” jawab Eric. Ia jadi merasa sedikit khawatir, apa Alan baik-baik saja? Dia mau tidak mau jadi memikirkan yang tidak-tidak.
“Alan Humphries belum datang?” tanya atasan mereka William T. Spears. “Baiklah, mengingat keadaannya kemarin, hari ini anggap saja dia sedang libur. Baik, ini daftar jiwa yang harus kita ambil hari ini. Masing-masing silahkan diterima dan dicek lagi sebelum kalian turun ke dunia manusia,” ujarnya. “Eric Slingby, sepertinya hari ini kau harus bekerja sendirian, ada cukup banyak jiwa yang harus kau kumpulkan hari ini jadi kuharap kau bisa menyelesaikannya dengan baik”, ujar Wiliam sambil menekan kacamatanya ke dalam hidung.
“Baik.” Eric mengiyakan. Tapi Eric jadi berpikir kalau saja Alan mendengar ia diliburkan hatinya bisa terluka. Tapi Tuan Spears sebenarnya cukup baik, ia membiarkannya membantu tugas lapangan Alan selama ini.

(bersambung...)

Rabu, 23 Maret 2011

KuroMyu 2

Aku tergila-gila lihat KuroMyu XDD

Minggu, 02 Januari 2011

Semangat....!

Layaknya hidup baru, kita harus belajar dari kesalahan yang telah terjadi. Tapi penyesalan saja rupanya tidaklah cukup, perlu tekat yg kuat untuk bisa bangkit dari keterpurukan,

Bagaimana minna-san...?
Kiat apa saja yang bisa kita kerjakan mulai sekarang....?