Pair : Alan Humphries / Eric
Slingby
Desclaimer : all the character is belong to Yana Toboso and KuroMyu II
-Alan’s Apartement 07.11 pm-
Alan memakai kemeja putihnya. Mengancingkan
kancingnya satu per satu pelan-pelan. Pagi ini ia bangun dari tidur tapi rasa
letihnya sejak kemarin sama sekali tak hilang. Sudahlah, pikirnya. Hari ini ia
berencana untuk tidak terlalu memaksakan diri, mengingat sepertinya
rekan-rekannya terlihat mengkhawatirkannya, mereka sudah tahu dan mulai
memperlakukannya berbeda. Ia akan mencoba berusaha sebisa yang mampu ia lakukan
saja, setidaknya ia tidak akan membuat orang lain menjadi repot karena harus
mengurusi dia. Tidak lagi.
Harga dirinya sebenarnya sudah cukup terluka karena
ia seperti membiarkan orang lain memperlakukannya berbeda. Tapi kini ia sadar
betul setelah serangan kemarin. Kemampuannya memang terbatas. Sungguh malu ia
mengakuinya, ia tidak akan bisa memjadi seperti Shinigami yang diidamkannya
bagaimanapun dia berusaha, dia tidak akan bisa menjadi Shinigami seperti
Eric-senpai yang sangat ia hormati. Ia mendambakan bisa menjadi Shinigami
teladan seperti Eric-senpai. Ia ingin menjadi senior yang bisa diandalkan
seperti patnernya itu, tapi Alan sangat sadar. Bahwa sepertinya impiannya yang
satu itu tidak akan pernah terwujud, setelah ia terkena Shi no Toge, sang ‘Duri Kematian’.
Berhentilah mengeluh Alan, sekarangpun masih ada
yang bisa kau lakukan dengan sekuat tenaga, ujarnya pada diri sendiri. Bekerja
di Shinigami Dispatch Society adalah mimpinya sejak dulu. Dia ingin sebisa
mungkin berguna telah menjadi Shinigami disana. Agar orang-orang disana senang
melihat hasil kerjanya. Dan ia bisa merasakan sedikit arti keberadaan dari
dirinya di tempat yang ia rasa paling cocok denganya dan membuatnya nyaman, di
Shinigami Dispatch Society ini. Alan
senang bisa menjadi bagian disana.
Ia akan lebih mengandalkan diri sendiri lagi untuk
melakukan tugasnya sebagai Shinigami. Ia tidak akan meminta bantuan rekannya
lagi, ia tidak ingin merepotkan rekan-rekannya karena kesalahan yang ia buat
lagi. Ia tidak ingin membuat orang mengasihaninya, ia tidak ingin membuat orang
harus membantunya dan ia tidak ingin selalu harus merepotkan orang lain.
Khususnya selalu merepotkan seniornya Eric-san. Ia sudah terlalu banyak
berhutang pada seniornya itu. Alan ingat ia selalu dibantu bahkan sejak ia
masih junior baru. Terlebih lagi saat ia sadar ada yang tidak beres pada
tubuhnya, Eric-sempai selalu mejadi sokongan bagi Alan. Seakan dirinya adalah
tanggung jawab Eric-senpai, ia merasa seharusnya ia cukup sadar diri untuk
tidak menyusahkan seniornya lebih dari ini.
‘Shi no Toge : Thorns
of Death’, penyakit yang mengutuknya.
Setiap kali serangannya datang tubuhnya menjadi begitu lemah tak
berdaya. Dadanya luar biasa sakit. Seorang Shinigami yang dijanjikan hidup
abadi sepertinya malah terkena kutukan itu. Ia ingin menyalahkan Tuhan, tapi
sangat tahu bahwa ini sudah takdirnya. Ia sudah cukup mengeluhkan segalanya
sekarang. Tingal ia lebih berusaha lagi maka semua akan bisa teratasi, semua
akan baik-baik saja, itu yang dipikirkannya. Ya. Dan setidaknya ia tidak akan
membuat orang lain tidak bisa melakukan tugasnya sendiri karena harus
memenolongnya lagi. Tidak akan.
-the Headquater 09.40 pm-
“Alan-senpai mada konai no?” Ronald Knox bertanya
mengapa Alan belum datang.
“Ee? Mada konai no kai?’ Eric segera membalas,
dengan melihat kesekeliling mengapa Alan belum datang. Sudah telat hampir sejam
dari waktu mereka semua seharusnya berkumpul pagi ini di Headquater office.
“Alan-senpai bukankah tidak pernah telat? Biasanya
dia yang paling rajin bukan, selain William-san tentu saja.”
“Benar,” jawab Eric. Ia jadi merasa sedikit
khawatir, apa Alan baik-baik saja? Dia mau tidak mau jadi memikirkan yang
tidak-tidak.
“Alan Humphries belum datang?” tanya atasan mereka
William T. Spears. “Baiklah, mengingat keadaannya kemarin, hari ini anggap saja
dia sedang libur. Baik, ini daftar jiwa yang harus kita ambil hari ini.
Masing-masing silahkan diterima dan dicek lagi sebelum kalian turun ke dunia
manusia,” ujarnya. “Eric Slingby, sepertinya hari ini kau harus bekerja
sendirian, ada cukup banyak jiwa yang harus kau kumpulkan hari ini jadi kuharap
kau bisa menyelesaikannya dengan baik”, ujar Wiliam sambil menekan kacamatanya
ke dalam hidung.
“Baik.” Eric mengiyakan. Tapi Eric jadi berpikir
kalau saja Alan mendengar ia diliburkan hatinya bisa terluka. Tapi Tuan Spears
sebenarnya cukup baik, ia membiarkannya membantu tugas lapangan Alan selama
ini.
(bersambung...)
Oke. lanjutkan
BalasHapus