Wangxian

Wangxian

Minggu, 24 November 2019

30 Tahun

Hari ini saya menjadi 30 tahun. 
Saya ingin melakukan banyak hal yang di umur 20-an belum dapat saya lakukan.
Ada banyak penyesalan, kelalaian dan kesedihan di umur 20-an dan kesibukan yang menyesakkan.
Selanjutnya saya akan lebih berusaha untuk relaks, hidup dengan baik dan menyelesaikan segala masalah yang belum rampung.
Dan tidak akan berhenti bermimpi.

Senin, 13 Mei 2019

Upgrading to a better home

Upgrading to a bigger, better, newer home is often a way of rewarding oneself for years of hard work and wise fiscal behavior. Once one is finally able to afford it, they move into the home they had been fantasizing about and start living the dream.

That is what I read about change your lifing - uprading to a better home. However I still have some cross beam that I should cross before able to move out.

1. Credit cardI have two credit card that I have to reduce the amount of my debt.

2. I dont have saving
It is really sad and shame. I will save all bonus, like I shall put it in deposit save for my future. 

3. Manage self-happiness
It's hard to be alone but I have to survive

Minggu, 31 Maret 2019

First Post in 2019 (Sudah musim semi)

Saat hati ini bingung dan bimbang, ternyata aku mampu berjuang dan menyukai diriku selama beberapa bulan ini.
Diriku yang berjuang keras demi bisa bekerja di A Electric, aku ingin mengapresiasinya. Kamu sudah lebih dewasa dan mampu berjuang Kiki.
Saat diriku mulai menyukai berada disini, tetap saja semuanya tidaklah mudah. Karena pada dasarnya semua ini seperti bukan takaranku. Tapi kuakui aku menikmati bekerja disini dan banyak ilmu yang kudapat. Hanya saja jika melihat hanya dari lingkup kanan dan kiri, rasanya banyak ketidak adilan yang kudapat. Aku ikhlas untuk pekerjaanku tapi tidak untuk gajiku.
Mungkin karenanya seperti yang lalu, aku bertekat untuk berhenti bekerja dari sini.
Masalahnya aku apakah hanya akan lari?
Bukan,... karena aku ingin mengejar impian utamaku walaupun semakin bimbang yakni bekerja di Jepang. Tinggal di Jepang selama beberapa tahun adalah impianku,... Impianku yang sudah aku kubur dalam-dalam karena sudah berkali-kali menyakitiku.
Aku takut...
Dan mengingat A sudah memberikan banyak dalam hidupku, seperti pergi ke luar negeri, merasakan kondisi lingkungan kerja profesional yang sangat diimpikan, membuatku bisa membantu membangun rumah yang merupakan harapan keluargaku dan ya, membuatku bisa menabung dan menemui Koichi. Bahkan membawa adikku ke Singapore bulan lalu.
Haruskah aku bersyukur saja dan menjalani kehidupanku dengan damai? A tidaklah damai... Banyak sekali ketakutan lain yang kutemui saat menjalaninya.
Aku telah memilih tapi aku takut akan hasilnya. Yah... tidak ada manusia yang selalu benar, apakah aku harus pertaruhkan hidupku disini?