Wangxian

Wangxian

Selasa, 22 Desember 2015

Orang tuaku, keluargaku

Kadang aku tidak tau mengapa mereka suka sekali menyakitiku.
😭😭😭😭

Ya Allah aku tidak ridho tiap bulan dikejar-kejar, diharapkan mengirimi mereka uang padahal mereka tidak pernah tau apa yang aku hadapi disini 😠
kalian itu benar keluarga?

Ya Allah..... tolong aku....

Senin, 02 November 2015

Kering

Hati ini kering, seperti tanah tandus.

Sesekali gerimis datang, hanya sesekali,
semenjak waktu itu, waktu seakan terhenti.
Aku kini tak berteman (itu pikirku sejak berpisah dari mereka agustus lalu).

Tapi, bukankah teman kau sendiri yang memilih (?)
Sayangnya aku hanya tak punya keberanian untuk menyapa mereka,
aku malu sekali.
Seakan waktuku berhenti, supaya aku tidak memikirkan mereka.

Sejak itu aku mencari pengalihku

Sayang sekali, dulu jauh2 lebih menyenangkan.

Semua memang ada saatnya, tapi sudahkah terlambat?
😂

Aku sedih mereka tak memahamiku, walaupun aku percaya. Rasanya seperti dikhianati

Senin, 05 Oktober 2015

Allah, berikanlah rumah terindah untuk memelihara hatiku.

Ya Allah....

Dalam hati aku tahu jawabannya.

Semua ini merupakan jalan dari Mu, bagian dari perjalananku yang harus kutempuh.
Aku harus melihat lebih dalam. Lebih kedepan.
Melihat pula ke sekelilingku.

Ilmunya hanya ikhlas....
Hanya ikhlas akan jalanmu dan berjuang sepenuh tenaga,

semoga Kau hadiahkan rumah terindah bagi kami. Amin

Rabu, 30 September 2015

Menjelang Oktober 2015, sebuah malam :)

Dear Diary (petama kali nyebut blog ini diary), akhir-akhir ini aku mengalami kegundahan panjang.
Entah alasannya mengapa, apakah karena putus dengan mas Kukuh, entah kenapa kesedihan dan kepedihanku tak mampu dipahami oleh keluargaku, entah karena tekanan pekerjaan, entah karena kehilangan teman-teman berharga, entah karena aku hanya ingin terus lari dari kenyataan dan tanggung jawab ini, atau entah karena aku hanya tidak mengenal diriku dan tidak puas akan kehidupanku karena itu aku terus berkeluh-kesah.

Aku ingin terbang, menggapai apa yang aku inginkan, tapi aku yang sekarang seperti tak memahami apa yang aku inginkan, masa depan seperti apa yang hendak aku raih...
aku akan lupa akn diriku,
seakan aku kehilangan sesuatu yang sangat penting namun aku tidak tahu telah kehilangan apa, atau bahkan aku seperti telah kehilangan segalanya....

Aku ingin menangis, jutaan tetes air mata telah kucurahkan dan berjuta kali pula aku menyuarakan teriakkanku... namun tidak ada yang menoleh padaku.
aku tahu setiap orang punya kehidupan mereka masing-masing... tak ada satu apapun di dunia ini yang tercipta hanya untuk kita
tak ada.... bahwa tak ada hak istimewa akan sesuatu
bahwa semua ekual
bahwa semua rasa sakit bisa dirasakan siapapun

aku harus menerimanya
menerima bahwa orang tuaku adalah mereka
rumahku adalah disana
dan ragaku berada disini, tepat disini
dan jantungku berdetak

aku harus berterima kasih pada Tuhan yang memberikanku kehidupan
bahwa sebegini beratnya kehidupan, merupakan jalan yang sudah dituliskan jauh sebelum aku lahir,
dan aku lahir dengan menerima semua jalan yang telah digariskanNya.

Mungkin aku harus sedikit menggunakan selain emosi, perasaan positif dan negatif harus kuterima bersamaan.

Bahwa, dunia ini sebegini luas dan aku hanya aku yang kecil, yang diharuskan tunduk kepadaNya, menerima kebesaranNya.

Allah...

Tolonglah aku, aku percaya Kau tak akan meninggalkan hambaMu yang lemah.

aku tak ingin menangis untuk hal yang tak berguna lagi,
tak ingin meratapi ketidak-kuasaanku. ketidakmampuan keluargaku, ketidak-pekaan orang-orang di sekelilingku.

Allah hanya padaMu lah hamba memohon pertolongan.

Rabu, 26 Agustus 2015

Aku ingin selalu tersenyum

Dear Friends,

Aku selalu merasakan kalau aku sendirian,
Sejak dahulu aku memang susah mendapatkan teman.

Aku selalu berjuang agar orang lain menyukaiku.

Tapi berat sekali untuk berada disini,
seberapa aku berusaha sepertinya pasti dianggap sebelah mata.
Aku memang benci kalah, aku punya harga diri, tapi aku berusaha mungkin selalu merendah, aku tidak ingin jadi orang yang besar kepala. Tapi sepertinya orang seperti aku sangat susah hidup disini tanpa diolok-olok, dipersalahkan, disakiti,... aku selalu berpikir bahwa aku adalah kuat, aku sudah melewati hal yang lebih berat dari menghadapi kalian yang setiap hari mencercaku.

Aku lelah, aku tidak ingin hatiku terus disakiti...

Kenapa perlakuan kalian begitu berbeda?

Kalian mungkin memang tak pernah merasa bahwa aku adalah manusia yang sama seperti kalian.
Kalian mungkin tak pernah berpikir bagaimana berlaku baik kepada orang lain.

Hatiku sakit, dengan perilaku kalian yang tidak terang-terangan namun menusuk,

Aku lelah

Aku ingin selalu tersenyum sebenarnya,
Aku ingin selalu bisa tersenyum.
Bagaimana caranya?

Rabu, 29 Juli 2015

Bablasen

Ternyata memang kebanyakan beli, ya Allah tolonglah aku, kutahu Rezeki darimu tak akan habis

Minggu, 26 Juli 2015

彼のついて

愛した人が確かに君しかいない。
守りたい人が確かに君だったよ。
愛しい君はそばにいられないです。
もう。。。

Kembali

Mungkin saatnya kembali ke blog ini lagi,

Perasaanku berat ;_;

Mungkin aku memang butuh orang yang dekat....benar2 dekat.
Ya Allah lindungilah aku.

Sabtu, 18 Juli 2015

Mencari Ridha Allah SWT saja

Sebenarnya banyak sekali yang ingin saya tuangkan dari lubuk hati ini. Jika memikirkannya saya hanya akan merasa sedih. Tahun ini umur saya sudah 25 tahun memasuki 26 tahun. Dan masih saja, saya tidak pernah merasa nyaman tinggal di rumah dan bersama keluarga.
Memang rasanya tidak mungkin jika ada anak yang tidak senang tinggal bersama keluarganya, tapi setiap saya pulang ke rumah 8 tahun ini, saya hanya akan bertengkar dengan orang tua saya entah itu ibu maupun bapak. Karena itu saya selalu merasa sedih. Saya berpikir bahwa diri saya kurang kasih sayang, sejak kecil karena suatu alasan, saya dititipkan pada nenek saya. Sampai saya berumur sekitar 5 tahun, saya baru tinggal bersama orang tua saya.
Saya sangat ingat sekali bahwa saya adalah anaknya nenek. Saya sangat menyayangi nenek karena menganggap hanya nenek yang memihak saya. Saya kerap bertengkar dengan orang tua dan kerap dibuat sedih dengan kondisi keluarga, orang tua bertengkar, atau mereka memarahi saya dari kata-kata yang menyakitkan sampai tindakan kasar. Saya kerap berpikir bahwa orang tua saya selalu lebih mencintai adik saya, karena dia anak yang penurut dan saya diberi label anak pembangkang. Saya hanya ingin perhatian dari orang tua dan meyakinkan diri saya bahwa saya dicintai. Tapi semakin lama saya hanya semakin percaya bahwa hidup terpisah dengan orang tua adalah yang terbaik. Setelah nenek meninggal, saya makin ingin lari dari orangtua saya dan ingin memiliki hidup saya sendiri. Karena itu saya harus kuliah dan berpikir meninggalkan kota kelahiran saya.
Tapi hidup di rantau juga sangat berat, dan sangat kesepian. Apalagi dengan kerasnya hidup di ibu kota setelah saya bekerja, saya semakin menginginkan kasih sayang. Kasih sayang orang tua yang apada saat kecil tidak bisa saya rasakan, saya masih ingin merasakannya.
Terkadang sedih, orang tua hanya seperti memanfaatkan saya.... Saya berusaha membuat hidup saya lebih baik tetapi selalu saja orang tua saya membebankan beban kehidupannya, kegagalan-kegagalannya, di pundak saya.
Saya bukan alat mereka untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.... itu yang kerap saya rasakan.
Tapi sesungguhnya Ya Allah....saya tahu ini salah.
Saya hanya ingin mencapai RidhoMu. Mungkin akan saya dapatkan dengan mencari Ridho Orang tua saya.
Sebagaimanapun saya harus berperasangka baik kepadaMu Ya Allah, dan kepada kedua Orang tua saya.

Mungkin dengan itu kelak saya akan menemukan kebahagiaan saya.... karena saya paham bahwa RidhoMu Ya Allah adalah Ridho Orang tua saya.

Ya Allah berikanlah jalan ikhlas agar saya bisa membahagiakan kedua Orang tua saya. AMIN

Selasa, 14 Juli 2015

Aku

Keluhanku

Aku sering merasa tidak diperhatikan oleh keluargaku, atau siapapun itu yang berkata dia menyayangiku.

Bull shit

Rabu, 01 Juli 2015

寂しくても頑張る

最近機嫌が悪い。寂しいからかもしれないなあ~

こんなはずじゃないと思う。
だから、きっと頑張る。
頑張るから。

Minggu, 28 Juni 2015

Panas

Panas sekali tinggal di sini. Baru saja aku mengantar mamaku pulang. Mama juga kepanasan.
Sebenarnya aku ingin kamar yang sedikit lebih luas dan sejuk... tapi sudahlah, gaman surun

Senin, 01 Juni 2015

Bismillah

Allah SWT, saya putus sama mas Kukuh. Oke katanya saya yang salah. Saya terima,
Saya nggak akan menangis. Jodoh itu Engkau yang mengatur... hamba percaya akan itu.

Saat ini tangan hamba penuh akan bagaimana menyenangkan orang tua, bagaimana membahagiakan keluarga dan berjuang demi hidup hamba sendiri.

Tak apa lah karena memang saya tak membawa perasaan saya tentang ini, saya tidak mau menjadi terburuk. Saya cukup menyayangi dia saja dan mendoakan yang terbaik baginya, memang terkadang kami memang lebih baik untuk jalan sendiri-sendiri saja.
Saya akui itu juga.

Percayalah Allah SWT telah menuliskan skenario terbaik bagiku.

Rabu, 20 Mei 2015

Ganbaaa

Allah SWT.

Lindungilah hambamMu.

Ya Allah.... hamba ingin waktu untuk menikmati hidup hamba seperti biasanya.

Minggu, 03 Mei 2015

Kiki wa Ganbaru

Kiki.... Karena kamu sudah bekerja, sudah menjadi bagian dari dunia sosial, berjuanglah....

Memang tanggung jawab itu besar, dan waktumu tak bisa kau nikmati sendiri. Tapi ada kebahagiaan saat jerih payahmu terbayarkan bukan?
Itulah hidup. Inilah jalan yang Allah SWT tunjukkan.
Mungkin memang tak ada bayangan kau bisa tinggal disini.
Tapi selama ini jalan terbuka, kau bertahan.... kan?
Karena itu ganbarou!
Jangan sanpai lupa kenapa kau bisa kemari. Jangan sampai kalah tekad !

Bismillahi tawakaltu alallah...

Rabu, 08 April 2015

Mata kazoku no koto gakkari shimasu

Kyou wa ne, shigoto wo shitete, yatto shigoto ga chotto zutsu dekiru you ni naru to omoeru toki, shokuba kara kaette kita watashi wa kazoku ni aitagatterun desu yo. Dakara chichi ni denwa shite kimasu, chotto shika shaberenai desu yo. Haha to kyuu ni kuru to kikimashite bikkuri desu ne... 1 shuu kan datte? Koko ni sumou to shite iru? Watashi no jiyuusa wo ubau tsumori? Ato de kane no koto de shika ugokanai mitai rashikute...
Kazoku tte hontou ni watashi no koto aishite imasu ka?

Selasa, 17 Maret 2015

New era of My Life

Aku rasa sudah lama tidak sempat mengupdate blog ini. Sebenarnya sudah sejak waktu lama aku ingin menulis sesuatu disini tetapi sampai saat ini belum memungkinkan, sehingga kusempatkan waktu akhirnya di sela-sela hariku yang penat.

Desember lalu aku masih memusingkan bagaimana aku akan wisuda, aku belum mempunyai pekerjaan, november lalu aku sempat ikut interview tapi belum ada kabar yang jelas dari apapun. Akhir tahun awal desember, aku maen ke Jogja sekaligus mengikuti Noryouku shiken. Cukup menyenangkan menghabiskan 4 hari disana bersama kawan-kawan sekalian. Minggu keduanya aku pergi bersama seorang sahabat ke Solo untuk menemui sahabat lainnya, aku menghabiskan dua malam bersama teman yang berbeda, 2 malam yang cukup menyenangkan di sana.Menjelang natal sempat datang ke rumah teman yang sudah pindah di surabaya tapi sedikit sepi karena tidak bersama teman yang biasa.
Akhir tahun seperti biasa, liburan di rumah pacar setelah kami balikan... Sungguh nggak jelas :p
hehehe
aku menghabiskan waktuku yang penuh kegembiraan di kost Pujabrata. Belup pulang sejak september... Sungguh sebenarnya semarang sangat aku sukai. Tapi berat untuk menghadapi bahwa aku tak hidup produktif di sana. Aku harus berubah... saat itu aku mengharapkan mendapat kerjaaan di Semarang dan bisa tetap dekat dengan pacar dan habitatku.

Januari, pertama kali aku pulang, demi meminta izin ke interview ke cikarang dan jakarta. Sempat aku bertengkar hebat dengan ayah (seperti biasanya sih)... Tapi aku berhasil interview di Cikampek dan Selnajaya, lalu kamis di kantorku sekarang. Hmm... 4 hari 600.000. Aku ingat sekali, mahal sekali membuka jalan dan menaruh harapan itu.
Januari kuhabiskan kembali di semarang segera setelah kembali karena aku belum mendapatkan tanda tangan untuk skripsiku >///< di unduuuur-undurin terus *parah*
Aku harus belajar untuk tidak menunda-nunda sesuatu.

Febuari tanpa kabar, lalu aku mendapat tawaran kerja di depok. Menarik,... Aku jadi berpikir jalanku terbuka. Allah Maha Pemurah, Allah Maha Adil... Dan jalan itu terbuka. Aku lalu pulang ke tegal, dan segera ke semarang untuk wisuda.
Dan 2 hari wisuda selesai. Sungguh dengan waktu cepat aku memutuskan berpisah dengan semarang, perpisahan singkat padat dan aku paham aku berusaha tak terlalu memasukkan ke perasaan karena semua mungkin tak terlupakan... Dengan waktu yang secepat itu berlalu, era baru dalam hidupku dibuka di awal maret. Jakarta.

Ganbatte kiki :)