“Manga” sama “anime”, dua hal yang udah gak aneh lagi untuk kita dengar, bener kan?!! Apalagi untuk kalangan remaja sekarang, wah kayaknya gak gaul kali ya kalo sampe gak tau apa itu manga sama anime....Hehehe..., nah kalo ada yang belum tau mudah-mudahan artikel ini bisa sedikit membantu, ya paling engga bisa jadi sedikit informasi lah…!!!
Manga adalah istilah komik dalam bahasa Jepang, tetapi yang kita tau atau banyak orang mengenal manga adalah komik buatan Jepang yang pembuatnya disebut dengan mangaka. Nah kalo anime merupakan film kartun khas Jepang, dan pembuatnya disebut animator. Anime yang saat ini sedang digemari sama banyak masyarakat kita ternyata sudah masuk ke Indonesia dari dulu loh, menurut keterangan dari salah satu situs forum komunitas Jepang di Indonesia yaitu situs Animindo, anime pertama kali masuk ke Indonesia sekitar tahun 1970-an, dan stasiun televisi yang pertama kali nayanginnya ya gak lain Cuma TVRI (masalahnya pada waktu itu gak ada statsiun TV lagi selain TVRI), waktu itu judul animenya adalah Wanpaku Omukahi Kum-Kum. Nah kalo serial anime yang pertama kali ditayangin adalah Chodenji-Mashin Voltes V (Voltus 5) yang di keluarin tahun 1980-an, terus disusul dengan Sengoku Majin Goshogun, Uchuu Taitei God Sigma, Mazinger Z (Red Shadow), Getter Robo (Shogun Geta), Ikkyu San, Candy-Candy, dan masih banyak lagi. Pada awal tahun 1990-an anime yang sempat fakum kembali muncul, dan judulnya tentu sudah gak asing lagi di telinga kita, yaitu Doraemaon dan Saint Seiya. Anime ini dulu mendapat respon yang luar biasa dari penonton Indonesia, bahkan anime ini masih dikenal dan disukai sampai saat ini.Sejarah masuknya manga ke Indonesia tak jauh beda dari anime. Manga yang pertama kali di terjemahkan dalam bahasa Indonesia diterbitkan oleh Elex Media Komputindo yang judulnya Candy-Candy tahun 1990-an, dan salah satunya Doraemon yang juga ditayangkan RCTI.
Gaya penggambaran manga ternyata juga dapat dilihat dari versi anime-nya. Biasanya penggambaran tokohnya dengan ciri khas seperti mata besar, hidung segaris dan mulut kecil, serta menggunakan gaya bermacam-macam, mulai dari humanoid sampai chibi. Humanoid adalah gaya menggambar yang menyerupai atau paling enggak mendekati struktur tubuh manusia normal, contohnya kayak Vangabond, Hikaru No Go, Bleach, Death Note dan tentunya masih banyak lagi. Sedangkan chibi adalah gaya menggambar yang menggambarkan struktur tubuh manusia dalam bentuk tubuh kerdil, contohnya Ge Ge Ge No Kitarou, Chibi Maruko-Chan, Bidaman Bakugaiden, dan lain-lain.
Selain istilah tadi, masih ada satu lagi istilah dalam dunia manga, yaitu doujinsi. Doujinsi adalah sebutan bagi manga yang dibuat fans manga yang punya alur cerita dan ending berbeda dari aslinya, ya pelesetannya lah....!!! Sedangkan pembuatnya disebut doujinshika. Doujinshika sejauh ini belum ada yang menyebarkan manga dalam bentuk tankobon (yang di kenal dengan istilah volume). Biasanya mereka mengirimkan hasil karyanya untuk dimuat dalam majalah-majalah yang bertemakan anime.
Anime dan manga ini bukan hanya sekedar gambar aja loh, tapi ternyata pengaruh anime dan manga saat ini sudah sangat kuat pada dunia fashion, musik, bahkan pada kepribadian para penggemarnya. Bahkan sampai ada penggemar yang fanatik banget, malah udah kayak orang “nyandu” segala... Mereka ini gak Cuma sekedar hobi membaca atau menonton saja, tapi juga sampai berusaha bergaya menyerupai karakter tersebut, bahkan ada juga yang sampai mengeluarkan biaya yang gak kecil untuk dapat menyerupai karakter tersebut. Wah kayaknya keren juga ya....
Sebenarnya banyak banget sisi positif yang bisa kita ambil dari demam manga dan anime ini, salah satunya mungkin bagaimana filosofi yang terkandung dalam sebuah cerita sebuah anime atau manga tersebut. Mangkanya ayo donk animator-animator atau mangaka-mangaka indonesia kapan nih dapat membuat karya-karya sendiri yang gak kalah seru dan menarik kayak anime dan manga Jepang....!!!
(sumber : Kompas)
nice
BalasHapusthanx...^^
BalasHapus